SEJRAH PANJAT TEBING INDONESIA.
Awal mula panjat tebing di indonesia dimulai pada sekitar tahun 1960, dimana tebing 48 Citatah digunakan sebagai ajang latihan oleh pasukan TNI AD. Kemudian sekitar tahun 1976, ketika Harry Suiztiarto mulai berlatih memanjat di tebing Citatah, yang dilanjutkan dengan mendirikan SKYGRS ( Amateur Rock Claimbing Group) bersama tiga orang rekannya, Heri Hermanu, Dedy Hikmat dan Agus R.
Kemudian tahun 1979, Harry suliztiarto memanjat atap planetaruim taman iamail marzuki,( jakarta) yang merupakan upaya mempublikasikan olahraga panjat tebing di indonesia. Tahun 1980, untuk pertama kalinya tebing parang yang terletak di purwakarta dipanjat oleh team ITB< dan masih pada tahun yang sama wandari menjadi team indonesia pertama yang melakukan ekspedisi ke Cartenzs pyramide, mereka dikabarkan gagal mencapai puncak, namun berhasil di puncak jaya dan cartenzs timur.
Kemudian SKYGRS mengadakan sekolah panjat tebing yang pertama tahun 1981. Tragedi pertama pada olahraga panjat tebing di indonesia terjadi sekitar tahun 1982, dimana pemanjat yang berasal dari bandung dikabarkan tewas saat memanjat tebing 48Citatah
Pada tahun 1986, kelompok gabunganEXLUSIVE berhasil memanjat Tebing Bambapuang di Sulawesi selatan, lalu kelompok unit kenal lingkungan universitas padjajaran memanjat gunung lanang di jawa timur, kemudian team jayagiri merampungkan dinding ponot di bendungan si gura-gura, sumatra utara.
Pada tahun 1988 ekspedisi jayagiri speed climbing memerlukan waktu selama lima hari pemanjatan, yang menyebabkan kegagalan untuk memenuhi target yang seharusnya hanya dua hari saja, di dinding utara eiger alphen, prancis. Sedangkan ekspedisi dari pataga jakarta berhasil menciptakan lintasan baru pada dinding yang saama.
JENIS BATUAN TEBING
Ada banyak jenis batuan pembentuk tebing, tapi tidak semuan bisa dipakai untuk memanjatb karena berbagai alasan, salah satunya adalah karena belum keras dan tentunya berbahaya, oleh karena itu sangat penting untuk memiliki pengetahuan tentang jenis tebing sebelum melakukan pemanjatan. Salah satu contoh tebing yang sudah bisa dipanjat adalah tebing yang bebatuannya cukup keras, tebing yang keras biasanya padat dan suaranya nyaring saat dipukul, semakin nyaring suaranya maka semakin padat dan keras pula tebingnya. Dan adapun jenis batuan pembentuk tebing adalah.
1. Batu lemistone
Batu lemistone di indonesia lebih sering disebut batu kapur atau batu gamping. Banyak terdapat di kawasan karst, ini adalah jenis batuan endapan atau batuan sedimen. Terdiri dari butiran-butiran kapur halus berwarna putih sedikit ke abu-abuan,
2. Batu andesit
Batu andesit memiliki ciri ke abu-abuan dan memiliki butiran-butiran kecil seperti batu basal, batu andesit ini termasuk dalam batuan beku, disebut juga batuan magma/vulkanik.
3. Batu malihan/metamorf
Batuan ini sebenarnya berasal dari batuan sedimen namun mengalami perubahan karena mendapat panas yang terus-menerus serta tekanan dari dalam bumi itulah yang kemudian merubah batuan ini. Jenis marmer adalah salah satu contoh batuan jenis ini.
PERALATAN PANJAT TEBING
Jumlah peralatan yang digunakan dalam panjat tebing juga dipengaruhi oleh seberapa banyak pemanjat,teknik pemanjatan, maupun medan pemanjatan.
Berikut beberapa peralatan dasar yang digunakan dalam panjat tebing :
1. Helm
Sama seperti helm pada umumnya, helm yang digunakan dalam panjat tebing juga berfungsi sebagai pelindung kepala. Helm digunakan untuk pemanjatan pada tebing alam, selain untuk ,menghindari benturan juga untuk menghindari resiko jika tertimpa benda jatuh. Untuk pemanjatan artifisial, terutama dalam lomba/kompetisi, penggunaan helm tidak lazim.
2. Kernmantel rope/tali kernmantel
Kernmantel rope merupakan peralatan utama bagi seorang pemanjat dari kejatuhan dengan jarak ketinggian tertentu, tali jenis ini kemudian terbagi menjadi dua yaitu dinamil dan statik, tali dinamis bisa digunakan untuk teknik pemanjatan lead/rintisan, karena ketika ketika pemanjat terjatuh tali jenis ini mempunyai elastisitas yang cukup baik sehingga memungkinkan untuk memnghindari cedera, terutapa mada bagian tulang belakang. Sementara tali dengan jenis statik tidak begitu disarankan, mengingat elastisitasnya yang sangat rendah.
3. Climbing shoes
Fungsi dari sepatu panjat yaitu memmbantu pemanjat untuk berpijak pada permukaan vertikal dan melindungi kaki dari gesekan dan tajamnya bebatuan pada tebing.
4. Chalk bag
Tas kappur berfungsi untuk menampung magnnesium klorida, yang membantu pemanjat mengurangi kelembapan pada telapak tangan ketika melakukan pemanjatan
5. Sling
Sling ini memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam pemanjatan. Sling dapat digunakan sebagai runners, back up, maupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling ini kemudian dibagi menjadi dua mecam yaitu sling webbing dan sling prusik, sementara untuk panjang dan diameter sling memiliki banyak versi.
6. Full Body harness
Harness ini juga ada yang dinamakan seat harness. Dalam pemanjatan sport dan petualangan mounteinerring yang lazim digunakan biasanya adalah seat harness, karena tergolong lebih simple. Sementara full Body harness biasanya digunakan dalam dunia industri. Karna walaupun sedikit rumit dalam pemasangannya namun ketka terjadi yang namanya kecelakaan saat pemanjatan, pemanjat yang menggunakan full Bdy harness akan mempunyai kemungkinan terjatuh dengan posisi kaki di bawah.
7. Sarung tangan
Sarung tangan berfungsi sebagai pelindung tangan bagi seorang belayer ketika mengamankan pemanjat maupun repler dari bahaya gesekan telapak tangan dari tali pengaman.
8. Hammer
Palu berfungsi dalam proses pemasangan pengaman buatan berupa piton ketika melakukan pemanjatan. Harmmer akan lebih mudah dibawa oleh pemanjat ketika tali pada hammer disilangkan pada bahu pemanjat.
9. Carabiner
Carabinner berfungsi untuk menghubungkan berbagai jenis peralatan, carabiner juga memiliki banyak bentuk dan variasi, pada umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu carabiner screw dan non screw.
10. Runner/quickdraw
Merupakan gabungan antara prusik dan dua buah carabiner, pada umumnya digunakan sebagai penyambung antara chocks,friends,tricms,blolts ataupun piton terhadap tali carnmantel.
11. Hand ascender
Fungsinya adalah membantu pemanjat dalam menaiki tebing dan bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis ascender akan mencatut tali jika diberi beban dan akan mudah diigeser jika tidak memiliki beban.
12. Piton
Berfungsi sebagai pengaman yang ditancapkan pada rongga-rongga tebing, piton memiliki empat jenis yaitu bongs, bugaboons, knife-blades dan angle
13. Figur eight
Figur delapan termasuk salah satu descender yaitu alat bantu untuk menuruni medan vertikal dengan tali sebagai jalur. Bentuknya menyerupai angka delapan.
TEKNIK PANJAT TEBING
1. Face climbing
Pemanjatan pada permukaan tebing yag memanfaatkan tonjolan batu/point, atau rongga yang digunakan sebagai pijakan kaki, pegangan tangan maupun penjaga keseimbangan tubuh
2. Fissure climbing
Teknik pemanjatan ini lebih memanfaatkan celah yang oleh anggota badan untuk melakukan pemanjatan, kemudian teknik ini dikembangkan menjadi beberapa bagian yaitu jamming, chimneying,bridging, lay back, hand traversedan mantelself.
jika terdapat kekeliruan dalam artikel ini silahkan beri komentarnya kawan erimakasih. Semoga artikel ini bermanfaat, salam hangat bunglonbackpacker.
Comments
Post a Comment